whatever!

Mayoritas penduduk Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang adalah petani dan peternak yang sudah berusia lanjut. Keterbatasan usia tersebut yang mengakibatkan kurang terusunya limbah-limbah dari sektor pertanian dan peternakan, khusunya limbah feses dari ternak ruminansia.

Pemanfaatan limbah peternakan yang paling tepat adalah dengan mengubahnya menjadi produk biogas dan kompos. Melalui kedua proses tersebut pembelian gas dan pupuk kimia dapat dikurangi.


Gas metan (CH4) merupakan salah satu hasil samping dari proses pencernaan ternak ruminansia yg berpengaruh buruk bagi lingkungan. Berdasarkan fungsi dari gas metan yg daoat digunakan sebagai bahan bakar gas, maka pengolahan kotoran ternak menjadi biogas meruokan alternatif terbaik dalam penanganan limbah.


Read More …

Agrowup.blogspot.com
Diakses pada 22 Oktober 2013

uji biuret
Uji Biuret
No. Zat Uji Hasil Uji Biuret Polipetida (+/-)
1 Albumin 2 % Berwarna Ungu +
2 Gelatin 2% Berwarna Violet +
3 Kasein 0.5% Berwarna Ungu +
4 Glisin 2% Berwarna Biru -
Polipeptida mempuyai perbedaan dengan protein. Polipeptida mempunyai residu asam amino ≤ 100 dan dan bobot mulekul ≤ 6.000. Sedangkan, pada protein residu asam amnionya ≥ 100 dan bobot mulekulnya ≥ 6.000. Pada praktikum ini, zat uji Glisin menunjukkan hasil negatif dengan indikasi terbentuknya warna biru adalah karena tidak adanya ikatan peptida. Glisin adalah salah satu asam amino esenial dengan rumus bangun NH2—CH2CO2H. Sedangkan pada Albumin, Gelatin dan Kasein rumus bangunya lebih kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial , sehingga terbentuk ikatan peptida.
Jadi, ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi.

          Uji Biuret. Sebanyak 3 mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya warna.
Pada pengendapan protein oleh logam, oleh garam, oleh alkohol, uji koagulasi dan denaturasi protein. Kedalam 3 ml albumin ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2%, percobaan diulangi dengan larutan Pb-asetat 5%, dan AgNO3 5%. Sepuluh ml larutan protein dijenuhkan dengan amonium sulfat yang ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian diaduk hingga mencapai titik jenuh dan disaring. Lalu diuji kelarutannnya dengan ditambahkan air, untuk endapan diuji dengan pereaksi Millon dan filtrat dengan pereaksi biuret. Ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam tabung yang berisi 5 ml larutan protein, kemudian tabung tersebut diletakkan dalam air mendidih selama 5 menit. Lalu diambil endapan dengan batang pengaduk, untuk endapan diuji kelarutannya dengan air , sementara endapan dengan pereaksi Millon. Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung pertama diisi campuran sebagai berikut ; 5 ml larutan albumin, 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung kedua dimasukkan5 ml larutan albumin, 1 ml NaOH 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung ketiga 5 ml larutan albumin, 1 ml buffer asetat ph 4,7 dan 6 ml etanol 95%.
Pada percobaan denaturasi protein siapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan albumin dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan albumin dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml buffer asetat pH 4,7.
Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif. Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein. Fenol tidak bereaksi dengan biuret karena tidak mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya.
Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan AgNO3 dan Pb-asetat. Senyawa-senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk endapan logam proteinat. Protein juga mengendap bila terdapat garam-garam anorganik dengan konsentrasi yang tinggi dalam larutan protein. Berbeda dengan logam berat, garam-garam anorganik mengendapkan protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga berkompetisi dengan protein untuk mengikat air. Pada percobaan, endapan yang direaksikan dengan pereaksi millon memberikan warna merah muda, dan filtrat yang direaksikan dengan biuret berwarna biru muda. Hal ini berarti ada sebagian protein yang mengendap setelah ditambahkan garam.
http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.html
Pada Uji Biuret, Ion Cu2+ (yang dihasilkan dari CU2SO4) dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Protein mengandung asam amino berinti benzen, jika ditambahkan asam nitrat (HNO3) pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya akan berubah menjadi lebih tua atau jingga. Rekasi ini didasarkan pada uji nitrasi inti benzena yang terdapat pada molekul protein menjadi senyawa intro yang berwarna kuning.
Mudah-mudahan membantu meski udah lama banget nih praktikum kek gini:P
Tambahan aja nih,
Dalam Uji Biuret biasanya dipakai bahan-bahan kayak Albumin, Glisin, Kasein dan Gelatin. Nah, kalo ditetesin Cu2+ yang gak berubah jadi UNGU adalah GLISIN (dia akan berwarna BIRU)
Polipeptida mempuyai perbedaan dengan protein. Polipeptida mempunyai residu asa dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial , sehingga terbentuk ikatan peptida. m amino ≤ 100 dan dan bobot mulekul ≤ 6.000. Sedangkan, pada protein residu asam amnionya ≥ 100 dan bobot mulekulnya ≥ 6.000. Glisin adalah salah satu asam amino esenial dengan rumus bangun NH2—CH2CO2H. Sedangkan pada Albumin, Gelatin dan Kasein rumus bangunya lebih kompleks
Uji Xanthoproteat
Kalo yang dipake bahan-bahan kek fenilanalin, tirosin, albumin, riptofan Ada sebagian peptida dan protein yang mempunyai gugus asam amino berinti benzena. Seperti fenilanalina, tirosin, albumin, riptofan dan lain sebagainya. Hasil positif pada zat uji albumin dan triptofan mengindikasikan keduanya terdapat inti benzena, yaitu dengan indikasi terbentuknya lapisan jingga atau kuning jingga. Kalo pada kasein dan gelatin menghasilkan lapisan merah dan bening mengindikasikan negatif.
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=63769340
Biuret Test Untuk Protein
Kehadiran ikatan-ikatan peptida dideteksi dengan melakukan uji kimia bernama biuret test. . Dalam tes ini adalah pertama sampel dipanaskan dan kemudian Natrium Hidroksida dicampur ke dalamnya.
Tetes dari 1 persen tembaga (II) sulfat ditambahkan perlahan-lahan. Tembaga II dikurangi menjadi tembaga Aku di dalam tes positif.
Hal ini membantu untuk membentuk sebuah kompleks dengan nitrogen dan karbon dari ikatan-ikatan peptida dalam larutan basa. Suatu perubahan warna sampel pengujian akan memberikan suatu hasil positif atau negatif. Ketika sampel berubah menjadi ungu itu berarti bahwa sampel mengandung protein. Ikatan-ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang kurang lebih sama untuk sebagian besar protein per gram bahan. Jadi untuk menentukan konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi adalah lebih, sampel akan berubah menjadi ungu yang lebih mendalam.
Banyak protein mengandung sulfur. Mereka kompleks dengan molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asam amino adalah hasil dari blok ini protein dan mereka terhubung oleh ikatan peptida. Ada banyak kesamaan antara asam amino dan molekul biuret dan keduanya bereaksi dengan cara yang sama. Reagen Biuret biru muda solusi, yang berubah menjadi ungu jika dicampur dengan larutan yang mengandung protein. Sebuah kompleks warna ungu terbentuk ketika ion tembaga dari Reagent Biuret bereaksi dengan ikatan peptida pada rantai polipeptida.
Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan berbasis protein.
http://aldhini.blogspot.com/2009/11/uji-biuret.html


Read More …

kalo dijalan kalian nemuin trafict light yang biasa disebut bang-jo itu udah biasa, tapi kalo nemuin trafict light di kampus itu baru agak-agak kampusnya. tapi itu semua emang bener dan ada di salah satu kampus di malang, hehe kampus tercinta UB.  bang-jo sebutan untuk lampu rambu lalu-lintas ini sering dipakai oleh orang asli daerah jawa timur, tepatnya malang. nah kaitanya trafict laight sama kampus ada beberapa dan itu bakalan gue jelasin setelah beberapa episode yang akan datang (wkwk). 


Read More …

Chlorish Gayana (Tanaman Pakan Ternak Hewan)


Chloris gayana adalah spesies rumput dikenal dengan nama umum Rhodes rumput. Ini adalah asli ke Afrika tetapi dapat ditemukan di seluruh dunia tropis dan subtropis sebagai spesies naturalisasi.
Rumput ini dapat tumbuh di berbagai tipe habitat. Rumput ini juga dibudidayakan di beberapa daerah sebagai rumput untuk hewan dan groundcover untuk mengurangi erosi dan cepat menanami kembali tanah yang gundul. Rumput ini toleran terhadap tanah cukup salin dan basa dan irigasi. 
Ini adalah rumput abadi yang tingginya bisa mencapai satu setengah sampai hampir tiga meter dan menyebar melalui stolons. Ini membentuk jumbai dan dapat menyebar ke berdiri monotypic lebar. Perbungaan adalah ulir tunggal atau ganda tandan fingerlike hingga 15 sentimeter panjang. Setiap gabah di segugusan adalah beberapa milimeter panjang dan berisi satu atau dua kuntum subur dan hingga empat kuntum steril.


karakteristik chloris gayana
 

Read More …

Enzim Katalase 


Katalase adalah enzim antioksidan yang, seperti superoksida dismutase (SOD) dan glutation peroksidase, diproduksi secara alami dalam tubuh. Ini membantu tubuh untuk mengkonversi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, sehingga mencegah pembentukan gelembung karbon dioksida dalam darah. Katalase juga menggunakan hidrogen peroksida untuk memecah racun berpotensi berbahaya dalam tubuh, termasuk alkohol, fenol, dan formaldehid.

Kita membutuhkan oksigen untuk hidup, namun ketika tubuh kita menggunakan oksigen mereka menghasilkan radikal bebas yang merusak membran sel, protein, dan DNA. Radikal bebas adalah atom atau molekul kimiawi tidak stabil yang menyebabkan atom dan molekul lainnya dalam tubuh menjadi tidak stabil juga, sebuah proses yang menyebabkan kerusakan sel-sel dan jaringan, dan dapat menyebabkan sistem kekebalan tertekan, infeksi, penyakit jantung, penyakit sendi , dan mental menurun. Radikal bebas juga dianggap sebagai komponen kunci dari proses penuaan.

Katalase bekerja sama dengan
dismutase superoksida untuk mencegah kerusakan radikal bebas pada tubuh. SOD mengubah superoksida berbahaya radikal hidrogen peroksida, yang katalase mengkonversi ke air tidak berbahaya dan oksigen. Catalases adalah beberapa enzim yang paling efisien ditemukan dalam sel, setiap molekul katalase dapat mengkonversi jutaan molekul hidrogen peroksida setiap detik.

Hidrogen peroksida adalah produk limbah yang terjadi secara alami, tetapi merusak dari semua tergantung pada oksigen organisme. Hal ini dihasilkan dalam tubuh manusia ketika asam lemak yang diubah menjadi energi, dan ketika sel-sel darah putih menyerang dan membunuh bakteri. Katalase, yang terletak di Peroksisom sel, mencegah ini hidrogen peroksida alami dari merugikan sel selama proses ini. Hal ini juga membantu mencegah konversi hidrogen peroksida untuk radikal hidroksil, molekul yang berpotensi berbahaya yang dapat menyerang dan bahkan bermutasi DNA.

Telah berteori bahwa salah satu usia sel alasan utama adalah kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas dan agen pengoksidasi seperti hidrogen peroksida, dan mengangkat tingkat alami tubuh radikal bebas SOD pejuang-, katalase, dan glutation peroksidase- berdua bisa meningkatkan kesehatan manusia dan meningkatkan umur manusia. Dr.Martin Chalfie dan koleganya di Columbia University menemukan bukti baru yang mendukung teori ini, ketika mereka baru-baru ini ditemukan dan mengisolasi gen pada nematoda yang menggunakan katalase untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Bermutasi gen ini untuk menghidupkan produksi katalase dan mematikan meningkat dan menurunkan umur nematoda yang sesuai. Ini mungkin bahwa penuaan manusia, seperti yang nematoda, adalah hasil dari paparan radikal bebas daripada perjalanan waktu.

Katalase, superoksida dismutase, reduktase metionin, dan
glutation peroksidase semua diproduksi dalam tubuh. Namun, jika Anda ingin mencoba untuk memerangi efek penuaan atau menangkal penyakit serius, Anda mungkin ingin melengkapi enzim.



Suplemen oral yang tersedia untuk SOD, katalase, dan glutation peroksidase, namun, zat ini dapat dicerna dalam usus sebelum mereka pernah mencapai jaringan tubuh. Memberikan tubuh tambahan jumlah blok bangunan yang diperlukan untuk membuat antioksidan alami, seperti mangan, seng, tembaga, dan selenium, mungkin menjadi cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kehadiran mereka dalam tubuh.
Home » Kesehatan » Peran Dan Kerja Enzim Katalase

Peran Dan Kerja Enzim Katalase


Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase. Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.

Fungsi Dari Enzim Katalase

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.

Peran Enzim Katalase

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

Kerja Enzim Katalase

Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
Read More …